Cara Mudah Membaca Ingredients Skincare untuk Pemula - Panduan Lengkap
Pelajari cara membaca daftar bahan skincare dengan mudah. Panduan lengkap untuk pemula agar lebih cerdas dalam memilih produk perawatan kulit.
3/6/20253 min baca
Pernah gak sih kamu beli skincare karena review-nya bagus, tapi ternyata malah bikin breakout? Atau kamu bingung waktu lihat daftar bahan di belakang kemasan yang penuh istilah ilmiah seperti Niacinamide, Salicylic Acid, atau Butylene Glycol?
Kalau kamu jawab “iya,” tenang, kamu gak sendirian. Membaca ingredients list skincare memang bisa kelihatan intimidating banget, apalagi buat pemula. Tapi sebenarnya, kalau kamu tahu trik dan cara bacanya, ini bisa jadi senjata ampuh untuk memilih produk yang tepat buat kebutuhan kulitmu.
Di artikel ini, kita akan bahas cara baca ingredients skincare tanpa ribet, plus tips, contoh, dan panduan praktis yang bisa langsung kamu pakai. Let’s glow smarter, not harder!
Mengapa Penting Membaca Ingredients Skincare
Sebelum masuk ke caranya, kita perlu tahu dulu: kenapa penting banget sih belajar baca kandungan skincare?
Agar bisa pilih produk sesuai kebutuhan kulit
Misalnya, kulit kamu kering? Kamu butuh humektan seperti glycerin atau hyaluronic acid. Kulit berjerawat? Cari BHA atau niacinamide.Menghindari iritasi dan alergi
Kamu bisa tahu apakah suatu produk mengandung bahan yang bikin kulit kamu reaktif, seperti parfum, alkohol, atau essential oils tertentu.Membedakan klaim marketing vs kenyataan
Banyak produk mengklaim mengandung “bahan aktif tertentu,” tapi ternyata dosisnya terlalu kecil atau malah berada di bagian bawah daftar.Menjadi konsumen cerdas
Dengan skill ini, kamu gak mudah termakan iklan atau tren viral.
Urutan Ingredients pada Label Produk
Ingredients list (daftar bahan) di skincare itu ditulis berdasarkan urutan konsentrasi tertinggi ke terendah. Artinya, bahan yang ditulis di awal adalah yang paling banyak digunakan dalam formula tersebut.
Contoh ingredients list:
Air (Aqua), adalah bahan utama (biasanya memang pelarut utama).
Glycerin (humektan), digunakan dalam jumlah besar.
Niacinamide, kemungkinan digunakan dalam dosis aktif (karena posisinya cukup tinggi).
Centella Asiatica Extract, mungkin cuma sedikit.
Fragrance, di akhir berarti dosisnya kecil, tapi tetap perlu diwaspadai jika kamu sensitif.
⚠️ Catatan penting: Kalau bahan aktif seperti retinol atau vitamin C ada di urutan 10 ke bawah, kemungkinan efeknya akan lebih lemah (kecuali bahan tersebut memang bekerja efektif dalam dosis kecil).
Kategori Bahan Skincare yang Perlu Diketahui
Untuk mempermudah kamu, yuk kita kelompokkan bahan skincare ke dalam kategori besar:
Humektan (Pelembap Penarik Air): Menarik air ke dalam lapisan kulit. Cocok untuk kulit kering dan dehidrasi. Contohnya seperti: Glycerin, Hyaluronic Acid (Sodium Hyaluronate), Butylene Glycol, Propylene Glycol, dan Aloe Vera.
Emolien (Melembapkan dan Menghaluskan): Mengisi celah antar sel kulit agar terasa halus dan lembut. Contohnya seperti: Squalane, Ceramide, Shea Butter, Caprylic/Capric Triglyceride, Dimethicone (juga termasuk silikon yang memberi efek halus).
Occlusive (Mengunci Kelembapan): Membentuk lapisan pelindung untuk mencegah air keluar dari kulit. Contohnya seperti: Petrolatum, Beeswax, Mineral Oil, dan Lanolin.
Bahan Aktif (Bekerja Sesuai Masalah Kulit): Untuk Mencerahkan seperti : Niacinamide, Alpha Arbutin, Vitamin C (Ascorbic Acid), dan Licorice Extract. Untuk Jerawat seperti : Salicylic Acid (BHA), Benzoyl Peroxide, Tea Tree Oil, dan Zinc PCA. Untuk Anti-aging seperti : Retinol, Peptides, Vitamin C, dan EGF (Epidermal Growth Factor). Untuk Menenangkan seperti : Centella Asiatica (Cica), Panthenol, Allantoin, dan Green Tea Extract
Bahan yang Perlu Diwaspadai
Beberapa bahan bisa bikin iritasi atau reaksi negatif, tergantung sensitivitas kulitmu. Bukan berarti bahan ini “buruk”, tapi kamu perlu hati-hati:
Fragrance / Parfum
Bisa menyebabkan iritasi, terutama untuk kulit sensitif.Alcohol Denat / Ethanol
Bisa mengeringkan kulit jika digunakan berlebihan.Essential Oils (Lavender Oil, Citrus Oil, dll)
Wangi alami tapi bisa menyebabkan iritasi.Sulfates (Sodium Lauryl Sulfate)
Terlalu keras untuk kulit wajah, apalagi yang kering.
Cara Baca Label Skincare dalam 5 Langkah Mudah
Lihat 5–10 bahan pertama: Bahan awal biasanya mendominasi produk. Cek apakah ada humektan, bahan aktif, atau malah parfum?
Cari bahan aktif yang kamu butuhkan: Misal kamu mau mencerahkan kulit → cari niacinamide atau vitamin C di posisi awal hingga tengah.
Hindari bahan yang jadi “trigger” buat kulitmu: Punya kulit sensitif? Hindari fragrance dan alcohol denat. Kulit berminyak? Waspadai produk terlalu occlusive seperti mineral oil.
Jangan tertipu kemasan depan: Label depan bisa bilang “mengandung centella”, tapi kalau posisi centella di urutan ke-15, efeknya kemungkinan sangat minimal.
Gunakan situs pembantu seperti INCIDecoder atau Skincarisma: Kalau bingung, kamu bisa copy-paste ingredients list ke website seperti: https://incidecoder.com dan https://skincarisma.com
Tips Tambahan: Pahami Nama-Nama Kimia
Beberapa nama bahan terdengar rumit tapi sebenarnya sangat umum. Contoh:
Tocopherol = Vitamin E
Ascorbic Acid = Vitamin C
Sodium Hyaluronate = bentuk stabil dari Hyaluronic Acid
Zinc Oxide = tabir surya fisik
Jangan Lupa Patch Test!
Sebelum mencoba produk baru, lakukan patch test dengan mengoleskan sedikit produk di area bawah telinga atau pergelangan tangan, tunggu 24–48 jam, kalau tidak ada reaksi, berarti relatif aman digunakan di wajah.
Belajar baca ingredients bukan soal jadi ahli kimia, tapi soal mengenal kulit sendiri dan menjadi konsumen yang cerdas.
Setiap kulit punya kebutuhan dan sensitivitas yang berbeda. Dengan memahami isi produk yang kamu pakai, kamu bisa:
Menghindari purging atau breakout karena bahan tidak cocok
Menghemat uang (gak beli karena “ikutan tren” doang)
Merancang rutinitas skincare yang lebih efisien dan tepat sasaran
Ingat, skincare bukan tentang “lebih banyak = lebih baik”. Tapi soal memilih yang paling sesuai buat kamu.